Kategori
Uncategorized

Vaksin Nusantara Vs Vaksin Merah Putih ??

Vaksin Nusantara Vs Vaksin Merah Putih ?? – Sama-sama buatan anak bangsa, vaksin Nusantara berbeda dengan vaksin Merah-putih. Selain dari sisi teknologi yang dusungnya, perbedaan juga ada pada pihak yang terlibat dalam pengembangannya.
Vaksin Nusantara adalah rebranding dari Vaksin Joglosemar, vaksin COVID-19 berbasis sel dendritik yang dkembangkan oleh para ilmuwan dari Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, dengan menggandeng PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bekerja sama AIVITA Biomedical Inc asal California, Amerika Serikat.

ilustrasi vaksin corona 169 - Vaksin Nusantara Vs Vaksin Merah Putih ??Mengutip dari  coca-intl.org Pengembangan vaksin ini digagas pada akhir 2020, ketika Terawan Agus Putranto masih menjabat Menteri Kesehatan. Pendanaan riset vaksin Nusantara juga mendapat dukungan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kemenkes.

Mengutip dari  haveyouseenhim.com Dari sisi teknologi, penggunaan sel dendritik memungkinkan vaksin ini diproduksi secara personalized, disesuaikan kondisi tiap pasien. Karenanya, vaksin ini cocok dberikan pada individu dengan penyakit komorbid yang tidak bisa mendapatkan vaksin biasa:

Kelebihan ini sekaligus menjadi kekurangan vaksin Nusantara. Menurut sejumlah pakar biologi molekular, teknologi sel dendritik yang sebelumnya lazim ipakai pada terapi kanker, terlalu rumit dterapkan untuk mengatasi pandemi COVID-19.

Bagaimana dengan Vaksin Merah-Putih?

Jika vaksin Nusantara adalah nama sebuah vaksin, Vaksin Merah-Putih sebenarnya tidak merujuk pada satu jenis vaksin saja, melainkan sekelompok kandidat vaksin yang dkembangkan oleh konsorsium riset d bawah naungan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).Vaksin Nusantara Vs Vaksin Merah Putih

“Definisi vaksin Merah Putih adalah vaksin (Corona) yang bibitnya dteliti dan dkembangkan d Indonesia,” kata Menristek Prof Bambang Brodjonegoro : Vaksin Nusantara Vs Vaksin Merah Putih

Di dalam konsorsium ini, ada 7 lembaga yang turut mengembangkan vaksin Merah-Putih, masing-masing dengan platform yang berbeda. Dari 7 lembaga tersebut, 5 di antaranya berada di bawah perguruan tinggi.

Institut Teknologi Bandung (ITB)
Platform: Vector Adenovirus

Universitas Padjadjaran (Unpad)
Platform: Protein recombinant

Universitas Indonesia (UI)
Platform: DNA, mRNA, dan Virus-like-particles

Universitas Gadjah Mada (UGM)
Platform: Protein recombinant

Universitas Airlangga (Unair)
Adenovirus dan Adeno-Associated Virus-Based

Sedangkan dua pengembang vaksin Merah-Putih di luar perguruan tinggi adalah:

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman
Platform: Sub-unit protein rekombinan (mamalia) dan Sub-unit rekombinan (yeast).

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Platform: Protein recombinant.